Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1437 H

Senin, 13 Juni 2016

TUHAN, MAAF KAMI SEDANG SIBUK

Lama gak apdet blog, kebetulan dapat giliran memberikan kultum di musholla kantor. Langsung teringat materi 4 tahun lalu yang pernah disampaikan Bp. Heru Pambudi Dirjen Bea dan Cukai (saat itu masih menjabat Direktur Fasilitas) pada acara kultum di masjid KP DJBC. Beliau saat itu membuka kultumnya dengan sinopsis sebuah buku yang berjudul Tuhan, Maaf Kami sedang sibuk karya Ahmad Rifa’i Rif’an.

Kamis, 04 Desember 2014

DAYA YG TERPENJARA




Sahabat tentu sudah pernah mendengar atau membaca kisah inspiratif tentang seekor gajah yang kakinya diikat dengan rantai. Berkali2 ia mencoba melarikan diri tapi gagal, hingga ketika rantai yang mengikat talinya diganti dengan tali plastik ia menjadi enggan untuk melarikan diri karena sudah yakin pasti gagal. Kisah lainnya tentang seekor belalang yang baru lepas dari kotak yang selama ini mengurungnya, lompatannya kalah tinggi dibanding dengan temannya belalang yang hidup di alam bebas. Demikian pula seekor katak yang dilepaskan dari tempurung yang telah lama membelenggunya, lompatannya tak lebih tinggi dari batas atas tempurung yg pernah membelenggunya. Ada apa dengan si gajah, belalang dan katak...yaa mereka terbelenggu oleh pikirannya sendiri terbatasi keinginannya. Menganggap bahwa mereka sudah tak mampu lagi sehingga tak mau berusaha lebih keras lagi.

Sabtu, 05 Juli 2014

Ketika Kuharus MEMILIH




Masih teringat pertanyaan mendasar dari Bp. SAFUADI saat menjadi salah satu pemateri pada sebuah acara manajerial setahun yang lalu, beliau bertanya “apakah kondisi yang kita alami saat ini merupakan NASIB atau PILIHAN kita ?”. sebagian besar peserta saat itu menjawab NASIB karena menganggap bahwa apa yang terjadi saat itu adalah karena NASIB (jadi inget tiap kali mengeluh selalu berkata owalah naseeb naseeb) daan ternyata jawaban tersebut kurang tepat sebab menurut pemateri jawaban yang tepat adalah PILIHAN….kita begini kita begitu bukan lain adalah karena PILIHAN kita sendiri.

Lama aku merenungkan jawaban itu kenapa PILIHAN bukan NASIB…baca-baca buku, buka buka literatur, dengar dengar kisah dan cerita lalu merenungkan keadaan diri sendiri hingga sampailah pada satu pendapatku bahwa memang benar keadaan kita saat ini dikarenakan PILIHAN kita sendiri.