Lama gak apdet blog, kebetulan dapat giliran memberikan kultum di musholla kantor. Langsung teringat materi 4 tahun lalu yang pernah disampaikan Bp. Heru Pambudi Dirjen Bea dan Cukai (saat itu masih menjabat Direktur Fasilitas) pada acara kultum di masjid KP DJBC.
Beliau saat itu membuka kultumnya dengan sinopsis sebuah buku yang berjudul Tuhan, Maaf Kami sedang sibuk karya Ahmad Rifa’i Rif’an.
Dan setelah membaca membaci dari sana sini akhirnya ini materi yang berhasil aku kumpulkan dan aku sampaikan di acara kultum kemaren.
Tuhan, maaf, kami sedang sibuk. kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.
Tuhan, Harap Maklumi kami
Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.
Tuhan, harap maklumi kami, hamba-hamba-Mu yang begitu padat rutinitas, sehingga kami sangat kesulitan mengatur jadwal untuk menghadap-Mu.
Tuhan, kami sangat sibuk, jangankan berjemaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah memberatkan kami. jangankan puasa senin-kamis, jangankan ayyamul bidh, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh.
Tuhan, maafkan kami, kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan banyak, sehingga kami kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu. jangankan sedekah, jangankan jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja sering kali terlupa.
Tuhan, maafkan kami, kekayaan kami belumlah seberapa, kami masih perlu banyak menabung, sehingga kami tidak bisa menyisihkan sebagian rezeki dari-Mu untuk memperjuangan agama-Mu.
Tuhan, maafkan kami, kami tak sempat bersyukur. Jiwa kami begitu rakus. kami tak berujung puas dengan nikmat-Mu, sehingga kami kesulitan mencari-cari mana karunia-Mu yang layak kami syukuri.
Tuhan, maaf, kami orang-orang sibuk. bahkan kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari nereka-Mu. kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.
Tuhan, urusan-urusan dunia kami amatlah banyak. jadwal kami masih amatlah padat. kami amat kesulitam menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadap-Mu. kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa, dan merapatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.
Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami, karena kami masih terlalu sibuk.
Tuhan, maaf, kami terlalu sibuk. padahal Engkau memerintahkan kami berwudhu untuk membasuh wajah kami yang telah penat memikirkan dunia. padahal Engkau meminta kami bertakbir ketika jiwa kami terasa letih menggapai cita. padahal Engkau perintahkan kami bersujud untuk meregangkan pundak kami yang telah letih memikul amanah.
Tuhan, maaf, selama ini kami merasa sok sibuuk. padahal Engkaulah Yang Maha sibuk. Kami sering kali telat mengahadap-Mu, padahal Engaku tak pernah sekali pun telat memberi kami makan dan minum setiap hari. kami sering kali lupa menunaikan kewajibannku pada-Mu, padahal Engkau tak pernah lupa menerbitkan mentari di pagi hari. kami sering lalai mengingat-Mu, padahal Engkau tak pernah sekalipun lalai mempergilirkan siang dan malam. setiap saat kerburukan kami naik disampaikan para malaikat-Mu, sementara kebaikan-Mu setiap detik tercurah kepada kami.
Yaaah begitulah kadang kita melupakanNYA padahal Allah tak pernah melupakan makhlukNYA.
Sebagaimana FirmanNYA :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM.
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur..." (QS. Al-Baqarah:255)
Ya..nyatanya begitulah kita.. merasa diri super sibuk sehingga melupakan kodrat kita, untuk apa kita diciptakan, padahal Allah telah berfirman “: “Dan tidaklah Aku ciptakan seluruh jin dan seluruh manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu“. (QS : Adz Dzariyat [51] :56).
Disadari atau tidak..
Kita seringkali luput untuk menjalankan segala perintah-perintahNya..dengan berbagai alasan..dan betapa kadang kita lebih mendahulukan urusan dunia daripada perintahNYA.
Betapa kita lebih mendahulukan suara dering telpon daripada suara adzan.
Betapa kita lebih takut pada pimpinan, suami/isteri daripada kepada Tuhan.
Padahal..harusnya kita sadar betapa banyak nikmat yang Allah beri untuk kita setiap harinya bahkan setiap detiknya..”Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur (QS. As-Saba:13) demikian firmanNYA.
Semoga kita termasuk golongan yang SEDIKIT tadi...yaitu hamba yang bersyukur dan selalu bersyukur, karena dengan bersyukur Alloh akan selalu menambahkan nikmat kepada kita sebagaimana FirmanNYa dalam “
“Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim:7)
Tuhan, maaf, selama ini kami terlalu sibuk. kami terlalu sombong kepada-Mu, seolah kami tak membutuhkan-Mu. mohon cahayai hati kami, guyur jiwa kami dengan hidayah-Mu. agar jiwa ini tawadhu' di hadapan-Mu. agar jiwa kami ikhlas menuruti tuntunan-Mu. agar diri ini tegar di saat yang lain terlempar. agar jiwa ini teguh di saat yang lain runtuh.
Semoga sesibuk apapun kita masih tetap mengingat, meminta dan tetap bersyukur atas nikmatNYA.
Malang, 8 Juni 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar