Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1437 H

Kamis, 04 Desember 2014

DAYA YG TERPENJARA




Sahabat tentu sudah pernah mendengar atau membaca kisah inspiratif tentang seekor gajah yang kakinya diikat dengan rantai. Berkali2 ia mencoba melarikan diri tapi gagal, hingga ketika rantai yang mengikat talinya diganti dengan tali plastik ia menjadi enggan untuk melarikan diri karena sudah yakin pasti gagal. Kisah lainnya tentang seekor belalang yang baru lepas dari kotak yang selama ini mengurungnya, lompatannya kalah tinggi dibanding dengan temannya belalang yang hidup di alam bebas. Demikian pula seekor katak yang dilepaskan dari tempurung yang telah lama membelenggunya, lompatannya tak lebih tinggi dari batas atas tempurung yg pernah membelenggunya. Ada apa dengan si gajah, belalang dan katak...yaa mereka terbelenggu oleh pikirannya sendiri terbatasi keinginannya. Menganggap bahwa mereka sudah tak mampu lagi sehingga tak mau berusaha lebih keras lagi.

Sahabat mari kita baca betapa banyaknya banyak orang-orang hebat, pemimpin2 besar yang tetap berkreasi tetap menghasilkan karya dan tulisan hebat ketika dirinya sedang dalam penjara dalam pengawasan tirani. Fisiknya boleh terpenjara tetapi jiwa dan pikirannya tetap mengembara bebas lepas. Sementara itu, banyak orang yang tidak dipenjara, bebas, tetapi memenjarakan pikirannya sendiri. Dipenjara oleh keyakinannya, dikekang oleh kemauannya, meragukan kemampuannya dengan mengumbar pikiran dan kata2 “Tidak Bisa”, “Tidak Sanggup”, “Tidak Mungkin”, “Tidak Mau” dan tidak tidak yang lainnya.


Sahabat, Tuhan tak akan menciptakan sesuatu yang tak berguna, termasuk menciptakan manusia. Kita diciptakan dengan dibekali akal pikiran dan fisik serta berbagai kemampuan dan potensi untuk dikembangkan secara positif dan semaksimal mungkin. Jadi, jangan membiarkan apapun, kondisi bagaimanapun yang menghambat mengekang dan mememenjara kemauan dan kemampuan kita untuk berkembang. Mulai niatkan yang positif tinggalkan yang negatif, memikirkan keberhasilan daripada kegagalan.


So...hayooo semangat kita putuskan rantai gajah, berusaha meloncat dan melompat lebih tinggi. Belajar dari segala kegagalan yang pernah kita alami, mencontoh dan menyerap segala kejadian dari lingkungan yang positif, menggunakan kesempatan sebagai sesuatu yang bermakna. Hidup diawali dengan B (Birth) dan berakhir dengan D (Dead) dan diantaranya ada C (Choices). Kita bisa memilih jalan hidup yang akan kita lalui, boleh saja bermalas2an diam di rumah, menyiapkan kambing hitam dan beribu alasan untuk tidak aktif dalam berbagai kegiatan, menyalahkan kondisi menimpakan salah pada orang lain, pesimis, pasrah dan mengharapkan keajaiban datang, atau kita memilih untuk aktif dalam kegiatan, selalu mencari alternatif baru, kreatif dan selalu berusaha mencari solusi atas setiap masalah yang kita hadapi. Selalu ingin berprestasi dan menjadi  serta memberi yang terbaik atas setiap pekerjaan yang kita tekuni.

Kita patut mensyukuri apa yang telah diberikan dan kita terima dari Sang Pencipta. Bersyukur bukan berarti menerima dengan “CUKUP” tetapi bersyukur dengan menjaga dan mengembangkan ke hal-hal yang lebih baik dan lebih bermakna bagi sesama.

       Teruntuk bangsaku yang dipusingkan dengan kenaikan BBM, carut marutnya pemerintahan. Buat kawan-kawan Bea Cukai yang “harus” menggunakan 4 (empat) jenis seragam pakaian kerja dalam seminggu, untuk mereka kawan-kawan yang dimutasikan, dipromosikan ke tempat yang tidak diinginkan...tetap semangat, terus bertahan sesuai kemampuan. Meyakini hal “tidak mengenakkan” adalah ujian dari Sang Pencipta akan lebih baik daripada menganggapnya sebagai “hukuman atau musibah”


“ Hidup tak selalu sesuai keinginan, kadangkala kita dihadapkan pada situasi yang tidak kita inginkan dan kita harus tetap bertahan “ yakinlah bahwa Sang Pencipta  tak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan ciptaanNYA.

Sumber : Titik Nol Radio Suara Surabaya dan berbagai artikel inspiratif motifatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar