T T M bukanlah Teman Tapi Mesra atau Teman Tiap Malam, atau yang lainnya melainkan tiga suku kata yang sebaiknya kita budayakan untuk diucapkan yaitu TOLONG; TERIMA KASIH dan MAAF.
T O L O N G
Kata ini lazimnya diucapkan oleh seseorang yang sedang memerlukan pertolongan.
Pertolongan adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang tidak dapat atau mau melakukan sesuatu. Atau dengan kata lain apabila kita tidak dapat atau tidak mau melakukan sesuatu yang harus kita lakukan karena alasan apapun maka kita memerlukan PERTOLONGAN dari orang lain untuk melakukannya.
Biasanya yang memerlukan pertolongan adalah yang lemah kepada yang kuat, yang tak berdaya kepada yang berdaya, yang tak mampu kepada yang mampu, yang miskin kepada yang kaya, dan bisa juga bawahan kepada atasan. Namun tidak menutup kemungkinan yang kuat, berdaya, mampu, kaya atau atasan memerlukan pertolongan dari si lemah, tidak mampu, si miskin atau bawahan.
Kebiasaan saat ini adalah apabila yang kuat, yang berada atau yang diatas apabila memerlukan pertolongan sifatnya menjadi sebuah perintah. Sehingga sangat jarang kita dengar kata TOLONG pada saat memberikan perintah.
Marilah kita budayakan ucapkan TOLONG apabila kita memerlukan bantuan seseorang siapapun dia. Apakah itu pesuruh, bawahan, atau bahkan isteri, anak atau adik kita. Orang yang diperintah akan merasa terhormat melaksanakan perintah dan tidak merasa diperintah apabila perintah kita mulai dengan ucapan tolong. Rasanya tidaklah terlalu berat untuk mengucapkan “ Tolong ambilkan itu, tolong ketikkan ini, tolong fotocopikan surat ini dan tolong tolong yang lain “
Kalau kita memerlukan orang lain untuk mengerjakan apa yang kita kehendaki itu sama artinya dengan kita memerlukan pertolongan. Jadi marilah kita budayakan ucapkan TOLONG, mari kita kesampingkan gengsi, jabatan, atasan, kekayaan ataupun status sosial lainnya.
TERIMA KASIH
Kata ini biasanya diucapkan oleh seseorang yang menerima pemberian baik berupa barang atau jasa atau pertolongan. Mari kita renungkan, sesering apa kita mengucapkan terima kasih atas pemberian yang kita terima. Kepada siapa saja kita pernah mengucapkan terima kasih.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah dianggap suatu kewajiban bagi seorang atasan atau orang yang mampu atau orang yang kuat memberi pertolongan kepada bawahan, atau orang yang tidak mampu atau orang yang lemah. Sehingga tidak jarang penerima pertolongan tadi lupa mengucapkan TERIMA KASIH karena merasa bahwa pemberian atau pertolongan yang diterima tersebut adalah Hak-nya.
Sebaliknya seorang atasan atau orang yang mampu atau orang yang kuat merasa bahwa seorang bawahan atau orang yang tidak mampu atau orang yang lemah adalah WAJIB melayani, membantu atau memberikan pertolongan. Sehingga tidak jarang mereka lupa berterima kasih atas pelayanan , bantuan atau pertolongan yang telah diterimanya.
Pernahkah kita mengucapkan terima kasih pada petugas yang menyediakan kita minuman di kantor waluapun kita pejabat, pegawai atau bahkan yang menggaji petugas tersebut. Walau bagaimanapun karena jasa merekalah kita tidak kehausan.
Pernahkah kita mengucapkan terima kasih kepada pedagang makanan yang kita beli walaupun kita membayar atas apa yang kita makan. Biarpun kita punya uang kita akan kelaparan kalau tidak ada jasa penjual makanan dan minuman yang rela barang dagangannya kita beli.
Pernahkah kita mengucapkan terima kasih kepada isteri, suami, bahkan anak dan teman-teman kita atas semua yang pernah kita terima dari mereka.
Sungguh satu ucapan Terima Kasih yang terlontar dari bibir kita tidak akan mengurangi kehormatan kita, mengurangi harga diri kita tetapi akan lebih membuat kita lebih terhormat dihadapan orang yang menerima ucapan Terima Kasih dari kita.
M A A F
Kata maaf biasanya diucapkan apabila seseorang telah berbuat salah. Pernahkah atau seberapa seringkah kita meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat kepada siapapun. Janganlah kita kedepankan gengsi dan malu untuk mengakui kesalahan, karena dengan mengakui kesalahan bukan berarti mempermalukan diri sendiri tetapi malah memuliakan diri.
Sayangnya fenomena yang terjadi saat ini adalah sangat berat sekali seseorang meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat, bahkan dengan berbagai alasan mereka mencari pembenar atas perbuatannya tersebut.
INGAT : Orang pintar bukanlah orang yang tidak pernah salah, tetapi orang yang mengetahui kesalahannya dan segera memperbaikinya. Dan hanya orang-orang yang berbesar hati yang mau mengucapkan dan meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
Bagaimana ? masih enggan malu bahkan gengsi membudayakan TTM. Mudah – mudahan dengan keikhlasan kita untuk selalu mengucapkan TTM sesuai kegunaannya akan membawa kita pada pribadi yang sopan dan pada akhirnya membawa kemuliaan diri serta menghindarkan diri dari sikap sombong.
Sungguh jika kita sadar darimana kita berasal dan betapa tiada berdayanya kita tanpa kehendak Allah maka tidak ada alasan kita untuk sombong.
“ Falyanduril insaanu mimma Khulik ; Khuliko minmaa ‘indafiik; yahruju mimbaini syulbi wattarooib “ Hendaklah manusia memeperhatikan dari apa ia diciptakan, sesungguhnya ia diciptakan dari air yg memancar, yang keluar dari tulang sulbi dan tulang rusuk. (QS Attariq : 5-7)
Semoga kita termasuk yang dijauhkan dari sikam sombong.aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar