Tahun 2013 telah berlalu, harapan-harapan masih banyak yang belum terpenuhi. Kadang ada rasa kesal, marah, dendam dan benci di dada serasa ingin menumpahkan mencampakkan dan melemparkan semuanya pada seseorang yang dianggap sebagai BIANG KEROK sumber dari PERSOALAN yang menghalangi harapan dan impian. Disaat itulah sering kudengar, kubaca dari forum2, tausyiah2, dan nasehat2 bahwa untuk menghadapi segala SOALAN itu sebaiknya kita tetap SABAR ... WOLES coooyyy.... Nah akhirnya setelah merenang dan merenung tersusunlah kata-kataku ini.
Masalah
(Persoalan) bisa diartikan sebagai keadaan yang tidak seimbang antara
harapan/keinginan/mimpi dengan kenyataan yang ada atau singkatnya adalah
perbedaan kondisi sekarang dan kondisi yang diharapkan. Bagaimana seseorang
tahu bahwa sedang dihadapkan pada satu persoalan ? tidak lain karena adanya
kesadaran dan keinginan bahwa kondisi sekarang belumlah sempurna dan
berkeyakinan bahwa masa depan bisa lebih baik.
Bagaimana
kita mengetahui persoalan yang sedang kita hadapi ? yah jawaban dari pertanyaan
itulah yang akan membedakan kualitas seseorang. Dalam ilmu biologi persoalan
didefinisikan sebagai suatu pengertian / makna yang belum kita pahami tentang
mengapa gejala benda dan gejala perustiwa di alam ini ada dan bisa terjadi atau
mengalami proses serta mempengaruhi kehidupan kita. Jadi jika seseorang bisa
mengetahui dengan tepat persoalan yang dia hadapi kemudian berhasil mendapatkan
solusi yang baik dengan cara yang baik maka bisa dikatakan ia berkualitas baik.
Persoalan
biasanya selalu tidak enak dan pasti tidak disukai kehadirannya baik itu
persoalan kecil apalagi persoalan yang besar. Dan ternyata hampir setiap kita
pernah dihadapkan atau bahkan sedang menghadapi persoalan tersebut, sadar atau
tidak sadar. Hampir disetiap doa dan permohonan kita selalu bermohon agar
dihindarkan, dijauhkan dan dikeluarkan dari persoalan, dan seringkali kita juga
minta kepada teman sejawat kita untuk dicarikan solusi bagaimana keluar dari
persoalan. Namun habiskan, selesaikah persoalan kita ?? TIDAK dan mungkin TIDAK
akan PERNAH habis karena satu persoalan selesai akan timbul persolan baru.
Ternyata hidup kita, masa depan kita, jalan kita terdiri dari rangkaian
SOAL-SOAL yang harus kita jawab.
Darimana datangnya persoalan tadi
? Kebanyakan kita beranggapan bahwa persoalan yang sedang kita hadapi adalah
berasal dari eksternal atau dari luar diri sendiri. Sehingga sibuklah kita
mencari akar persoalan tersebut dan jawaban dari persoalan tersebut kepada
orang-orang lain di luar diri kita sendiri. Dan tidak jarang akhirnya persoalan
kita selesaiakan dengan mengandalkan kondisi eksternal yang pada akhirnya
ternyata dapat menyebabkan persoalan baru.
Kadang
disaat kita dilanda kepanikan, kegalauan atas kondisi yang tidak kita inginkan
kita selalu dan terlalu sering menyalahkan orang lain menyalahkan lingkungan
dan mencari kambing hitam. Kita seakan lupa pada kata-kata bijak yang hampir
setiap hari berseliweran di dunia maya bahwa “Kebahagiaan itu timbulnya dari
dalam hati”. Kita hampir tidak pernah atau jarang menganggap bahwa sumber
persoalan itu berasal dari diri sendiri, kita enggan berintropeksi, kita tak
mau menyalahkan diri sendiri atas kondisi yang tidak kita inginkan.
Bagaimana
sebaiknya kita menyikapi persoalan ? Bahwa ternyata hidup adalah rangkaian dari
soalan soalan yang harus kita pecahkan dan kita tidak akan pernah terlepas
terpisahkan dari segala macam persoalan kecuali maut menjemput.
Cara menyikapi yang baik adalah dengan
berprasangka baik dan berbuat baik meski sedang dalam persoalan yang tidak
mengenakkan. Bukannya sebaliknya bertindak ceroboh bahkan bodoh atau selalu
mengeluh terhadap permasalahan itu. Yakinkan diri bahwa persoalan tersebut
diberikan Allah sebagai cobaan atau ujian karena kita akan diberikan sesuatu
berkah yang lebih baik. Bahwa besaran persoalan tiap manusia berbeda itu pasti, sudah selayaknya sebgmana anak sekolah kelas
1, 2, 3 dan 6 pasti soal ujiannya berbeda.
Dg
berprasangka baik, berbuat baik dan selalu berdoa, Allah akan mendekatkan jarak
berkah yang telah disiapkan atau
mempercepat penyelesaian persoalan tersebut, karena kita dianggak LAYAK
menerima berkah dari Allah. Tetapi jika
berbuat ceroboh, berprasangka jelek, maka kemungkinan Allah akan menunda berkah
yg telah disiapkan. Karena Allah menganggap kita BELUM LAYAK mendapatkan berkah
itu.
Tetap
berprasangka, berbuat baik walau dalam sedang menghadapi persoalan yang tidak
mengenakkan itulah yang disebut SABAR, sebagaimana diartikan dalam kamus online
SABAR adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah, tenang; tidak tergesa-gesa;
tidak terburu nafsu, bersikap tenang (tt pikiran, perasaan).
Sering
kita dengar kita baca betapa kita lebih baik mengutamakan SABAR daripada
ceroboh, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala
urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat
kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia
bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik
untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui)
bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim).
Ternyata SABAR bisa menjadikan pribadi yang mempesona karena menganggap suatu soalan
dari sudut positif, memandang bahwa semua itu karena kehendak ALLAH.
So
mari kita belajar menghadapi segala soalan dengan SABAR, karena ALLAH mencintai
dan selalu bersama-sama orang yang SABAR. Kita belajar tetap berprasangka
positif atas segala soalan yang sedang dan akan kita hadapi, tetap berbuat
kebaikan dan berdoa serta akhirnya kita menyerahkan segala hasilnya kepada
ALLAH. "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah
dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar." Begitu firman Allah dalam . QS. Albaqarah : 153.
“Pribadi
yang mulia adalah yang lebih mengutamakan ber-SABAR dan ber-SYUKUR daripada
MENGELUH” demikian kata bijak yang sering kita baca.
Terus
bagaimana jika kita belum mampu untuk ber-SABAR…??? Yaa tidak apa apa, namanya
juga manusia tempatnya khilaf dan dosa, tetapi tetap dan selalu berusaha
belajar untuk ber-SABAR itu lebih baik.
luar biasa
BalasHapus