Bergegas kuminta Bp. Muliady pejabat Kepala Sub Bagian Umum BC Sabang untuk memesan Nasi Kulah setelah kubaca surat dari Pemda Kota Sabang dua hari lalu tentang kegiatan peringatan hari Maulid Nabi Muhamad s.a.w. yang akan diadakan pada hari SABTU di Halaman Masjid Agung Babussalam Kota Sabang.
Adalah salah satu kebiasaan masyarakat kota Sabang memperingati hari Maulid Nabi Muhamad s.a.w. bisa sampai dengan 3 (tiga) bulan sejak bulan januari tepatnya tanggal 14 Januari 2014. Perayaan untuk memperingatinya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW biasa disebut dengan Khenduri meuloed (maulid). Dan biasanya selalu meriah dengan adanya udangan makan bersama yang diadakan di meunasah-meunasah (mushalla) setiap kampung atau didesa. Hal tersebut sebagai bentuk kecintaan mereka kepada Nabi Muhamad s.a.w. nabi utusan Allah yang telah mengubah dan membawa umat muslim sedunia dari masa jahiliyah / tak beradab ke masa yang beradab penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dan di kota Sabang hampir diseluruh pelosok tiap sudut wilayahnya terdapat masjid dan meunasah tempat beibadah umat muslim sehari-hari, dan di setiap masjid serta meunasah secara mandiri masing-masing mengadakan acara dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhamad s.a.w. sehingga kadang dilakukan secara bergilir supaya bisa terkonsentrasi di suatu tempat hingga akhirnya semua telah kebagian giliran. Sebagai penutup acara peringatan Maulid Nabi Muhamad s.a.w. diadakan kenduri di Masjid Agung Babussalam kota Sabang oleh Pemda Kota Sabang dengan mengundang seluruh umat muslim kota Sabang.
Seperti hari-hari yang lalu, hari ini sabtu tanggal 5 April 2014 pun aku liburan di kantor mengerjakan pekerjaan yang bisa dikerjakan dan sambil online bersilaturahim dengan teman-teman, terdengar pintu ruangan diketuk dari luar, dan ternyata Bp. Muliady dengan membawa satu tas plastik berisi Nasi Kulah untuk saya “Ini pak Nasi Kulah untuk sarapan Bapak, saya segera mengirimkan Nasi Kulah yang sudah kita pesan kemarin ke Masjid ya” begitu katanya sambil bergegas berlalu setelah memberi salam. “Oke Pak Moel terima kasih, tau saja kalo saya pingin nasi kulah” balasku sambil menerima Nasi Kulah dan mengantar pak Moel sampai pintu utama.
Tak sampai 10 menit tiba-tiba Bbku berdering dan kuliat ternyata telephon dari Pak Moel segera kuterima “Assalamu’alaikum, maaf pak benar ya acara Maulidnya di Masjid Agung. Disini kok keliatan sepi sepi saja tidak ada kegiatan ?” tanya pak Moel dari seberang telephon. “Sebentar pak biar saya liat lagi surat dari Pemda kemarin” jawabku sembari membuka laci mencari surat dari Pemda Kota Sabang “Masya Allah, maaf pak Moel ternyata kita salah tanggal seharusnya hari Sabtu tanggal 12 April 2014. Masih minggu depan” kataku, “Gak apa apa Pak, kalo gitu Nasi Kulahnya biar saya kirimkan ke Dayah (kelompok pengajian) aja ya pak” usul pak Moel, “Oke pak, setuju. Terima kasih dan maaf neh salah liat tanggal” jawabku “Siap pak, segera meluncur ke dayah, wassalam” kata pak Moel dan telphonpun terputus.
SUBHANALLAH…bisanya aku kurang teliti membaca surat dari Pemda yang berakibat salah jadwal pemesanan dan pengiriman Nasi Kulah untuk acara Khenduri meuloed di Masjid Agung Babussalam yang seharusnya tanggal 12 April 2014 sudah dipesan dan disiapkan hari ini. Hemmmm apakah ini efek udah lama di Sabang sehingga lupa tanggal ingat hari eh malah kadang gak ingat hari, habisnya tiap hari ke kantor terus. Tapii sejatinya kesalahan tersebut lebih karena terlalu bersemangatnya ikut berpartisipasi untuk Khenduri meuloed memperingati Maulid hari kelahiran Nabi Muhamad s.a.w Nabi utusan Allah yang menjadi panutan seluruh umat muslim di dunia.
Oh yaa….NASI KULAH…apakah itu ?? Nasi Kulah adalah hidangan khas masyarakat aceh yang dihidangkan pada setiap Khenduri meuloed. Nasi Kulah adalah Nasi Putih yang dibungkus dengan daun pisang yang sudah dilayukan dengan panas api. Nasi Kulah biasanya dibentuk seperti Piramida disajikan terpisah dengan opor ayam, daging bebek, daging kambing atau daging lembu dilengkapi dengan sayur asem, buah, mie, krupuk melinjo dan lain2nya sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan masyarakat yang berkenan menghidangkannya. Meningkatkan SILATURAHIM dan rasa cinta kepada Nabi Muhamad s.a.w itulah hikmah sederhana yang bisa diambil dari acara Khenduri Meulod.
Akhirnya sebungkus NASI KULAH nasi khas masyarakat aceh yang dihidangkan pada acara Khenduri meuloed, menemani Sabtu liburku di Sabang pagi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar